Masih Banyak Sapi Terserang Cacing, Distan Turun Tangan

OBATI: Tim kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan mengobati hewan ternak warga yang sedang sakit, Jumat (6/9/2024)-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Jumlah hewan ternak sapi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) yang  terserang penyakit kecacingan masih tinggi.

Ini menyusul setelah sebelumnya banyak sapi mendadak mati diduga terserang virus jembrana.

BACA JUGA:Tabat Bengkulu Selatan-Kaur Akan Dicek Ulang, Tetap Mengacu Permendagri

Saat ini para peternak kembali dikhawatirkan dengan serangan cacing atau kecacingan. Mirisnya, serangan cacing gelang terhadap hewan ternak sapi tidak hanya menyasar ternak yang berusia muda.

Namun, ternak yang sudah berumur bahkan yang sudah beberapa kali berkembangbiak ikut terserang.

“Kemarin ada satu ekor ternak saya mati, kemudian ada lagi yang sedang sakit parah. Dugaan kami ini karena serangan cacing. Sebab, di matanya penuh dengan sejenis kotoran mata berwarna kuning tua dan juga lender.

Selain itu, juga sempat banyak cacing keluar dari bagian belakang ternak,” ujar Gunawan (57) peternak sapi dari Kecamatan Pino Raya.

BACA JUGA:Rp100 M Usulan Rehab Sekolah di Bengkulu Selatan Masuk ke Kemendikbud-Ristek

Lanjutnya, serangan cacing kali ini betul-betul mengancam keselamatan ternak. Bahkan, Gunawan menaksir sudah puluhan ekor ternak sapi di desanya diserang cacing.

Ketika diserang parasite cacing, ternak dipastikan akan lemah hingga nafsu makan berkurang drastic.

“Kalau yang berumur dibawah setahun, kebanyakan mati. Tapi kalau diatas itu, masih ada yang bertahan, tapi tubuhnya sangat kurus. Kami tidak tahu asal muasal parasite cacing ini, yang jelas sudah banyak ternak terpapar,” katanya.

BACA JUGA:Gempa Berkekuatan 5,6 SR Guncang Kaur, Pusatnya Berada di Barat Daya Bengkulu

Senada disampaikan Sukiman (63) peternak lainnya, bahwa serangan cacing gelang terhadap sapi bali telah menyebabkan kebutaan permanen terhadap hewan ternak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan