Hutan Berkontribusi Kurangi Emisi Karbon, Bisa Jadi Sumber Ekonomi Baru
DUKUNG program strategis pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi laut atau pesisir dan hutan Bumi Rafflesia-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, bahwa potensi sumber daya hutan di Bengkulu saat ini dapat menjadi sumber ekonomi baru jika dikelola dengan baik. Luasnya lahan hutan di Bengkulu berkontribusi besar dalam mengurangi karbon yang dihasilkan oleh industri di Indonesia.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
"Tahun ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu menerima dana sebesar Rp11 miliar sebagai kompensasi karbon," kata Gubernur.
Gubernur mengatakan, Provinsi Bengkulu ini berkontribusi sekitar 10 persen terhadap penyerapan karbon secara nasional.
BACA JUGA:Perpustakaan STITQ Bengkulu Selatan Sediakan Ribuan Buku Bacaan Menarik
BACA JUGA:Sekolah di Bengkulu Selatan Dituntut Maksimalkan Pojok Baca
Dengan adanya kompensasi karbon tersebut dapat dibuat program pelestarian kawasan hutan. Bentuknya bisa pemberdayaan masyarakat dan lainnya. Gubernur juga mengajak masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan.
BACA JUGA:Rawan Kejahatan, Lokasi Ini Perlu Dipasang Lampu Jalan
BACA JUGA:Ciptakan Kamtibmas Kondusif, Polsek Kota Manna Rangkul Semua Pihak
"Kelestarian hutan harus tetap dijaga dan itu tugas kita bersama," kata Gubernur.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu Safnizar mengatakan, dengan luasan hutan yang ada Bengkulu memiliki peranan vital dalam program menurunkan gas emisi. Nantinya dana kompensasi karbon yang diterima dari pemerintah pusat diperuntukkan untuk program - program kehutanan.
BACA JUGA:Hujan Lebat Setelah Panas Lama, Puluhan Rumah Terendam Hingga Jembatan Putus
BACA JUGA:Masalah Tapal Batas Kembali Mencuat, Ratusan Warga Menggelar Aksi Unjuk Rasa
"Kita juga mengajak masyarakat untuk bersama - sama menjaga kawasan hutan dan melakukan gerakan rehabilitasi kawasan hutan secara bertahap," pungkasnya.
(cia)