29 Persen Guru Penggerak di Bengkulu Jadi Kepala Sekolah
BERTEMU: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani saat bertemu dengan para guru penggerak -Lisa Rosari-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Data capaian program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa persentase Guru Penggerak yang menjadi Kepala Sekolah mencapai 29 persen.
BACA JUGA:Lelang Fisik Proyek DDTS Ditargetkan Akhir Tahun
Selain itu, terdapat 377 lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2022 dan 450 peserta PPG Prajabatan tahun 2023.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Menedikbud RI, Nunuk Suryani mengatakan, capaian yang sudah baik ini harus dilanjutkan.
BACA JUGA:Waspada Informasi Hoax Jelang Pilkada Kaur 2024
"Berbagai program yang diluncurkan telah menciptakan kesinambungan, sehingga kita ingin esensi Merdeka Belajar dapat terus berlanjut," kata Nunuk, Minggu (18/8).
Selain itu, dari sisi kelulusan, sebanyak 269 guru berhasil menjadi ASN PPPK, dan 1.055 ASN PPPK telah ditempatkan dalam kategori ASN PPPK 2021-2023. Di samping itu, terdapat 146 guru yang masuk dalam kategori PSP Angkatan 1-3, serta 46 guru lulusan PPKG PJOK.
BACA JUGA:Anggota Paskibraka Bengkulu Selatan Bakal Diberangkatkan ke Bandung
"Data juga menunjukkan jumlah sasaran Awan Penggerak sebanyak 48, dengan total jumlah guru dan kepala sekolah yang tercatat adalah 379 orang," katanya.
Program Guru Penggerak sebagai salah satu program prioritas GTK memberikan kesempatan bagi guru untuk mengembangkan diri melalui pelatihan coaching.
BACA JUGA:Eks Kepala SMK AL Malik Dituntut 5 Tahun Bui, Wajib Kembalikan Kerugian Negara
Dalam pelatihan tersebut, Guru mendapat wawasan bahwa dalam mengajar diperlukan pendekatan personal untuk memahami karakter murid yang beragam. Berbagai program yang diluncurkan tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi SDM Indonesia untuk menghadapi tantangan global di masa depan.
(cia)