Dinkes Lakukan SDJ, Cegah Penyakit Menular

SURVEI : Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan melakukan survei penyakit menular kaki gajah di Kecamatan Seginim dan Pino Raya-WAWAN-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Demi mengantisipasi penularan penyakit Fillariasis atau kaki gajah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Selatan menggelar tes darah atau survei darah jari (SDJ) sekaligus survei penyakit Fillariasis pada warga di Desa Darat Sawah Ulu Kecamatan Seginim dan di Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya. Survei ini untuk mengetahui penyebaran penyakit filaria atau penyakit kaki gajah.

BACA JUGA:Kampanye Dimulai, Polisi Tingkatkan Pengamanan Objek Vital

Pemeriksaan ini melibatkan petugas dari Tim BTKL Palembang, Tim Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, serta Tim Kesehatan dari Puskesmas Seginim dan Puskesmas Tungkal.

BACA JUGA:Kampanye Resmi Dimulai, Bawaslu Ingatkan Hal Ini...

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan mengatakan, filariasis merupakan salah satu penyakit menular terabaikan atau dengan istilah Neglected Tropical Diseases (NTDs).

BACA JUGA:Tingkatkan Keterampialn Masyarakat, Programkan Pelatihan

Penyakit ini tidak menyebabkan risiko kematian, namun menurukan produktivitas kerja dan bisa menjadi ancaman kelangsungan hidup warga negara di masa depan. Hal ini disebabkan karena filariasis menyebabkan kecacatan seumur hidup (kecuali terdeteksi dan terobati secara dini).

BACA JUGA:SPBU Harusnya Tidak Layani Dump Truk Isi BBM Bersubsidi!

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan strategi pengendalian penyakit filariasis mencegah penularan (interrupt the transmission) dan mencegah kecacatan. 

BACA JUGA:Empat Pejabat Kaur Daftar Uji Kompetensi

"Dengan melakukan survei darah jari bisa dilakukan pengobatan segera sehingga memperoleh kesembuan dan tindak menimbulkan kecacatan," pungkas Didi. Ditambahkan, kegiatan survei tersebut dilaksanakan pada malam hari, karena berdasarkan penelitian WHO, parasit dalam sistem darah lympatik akan keluar menuju pembuluh darah tepi mulai menjelang malam (maghrib) dan meningkat maksimal hingga tengah malam.

"Dengan survei ini diharapkan tidak ada lagi warga Bengkulu Selatan yang mengidap penyakit Filllariasis," pungkasnya. (one)

Tag
Share