Muara Sungai Maras Kembali Dangkal, Nelayan Minta Pemerintah Turun Tangan

radarselatan.bacakoran.co, SAM - Untuk kesekian kalinya nelayan di Desa Muara Maras Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) Kabupaten Seluma mengeluhkan muara Sungai Maras yang terus mengalami pendangkalan.

Kondisi ini sangat menyulitkan para nelayan membawa perahu keluar masuk pelabuhan. 

BACA JUGA:Bupati Gusnan Mulyadi Ingatkan Tuk Selalu Waspadai Potensi Kebakaran!

"Kami minta pihak Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Seluma mengeruk muara sungai menggunakan alat berat, supaya perahu kami kembali lancar keluar masuk pelabuhan. Karena ini sudah lama terjadi pendangkalan, kondidi ini sangat berbahaya bagi kami," kata Sainuddin Murhan (52) nelayan setempat, Kamis (30/5) pagi.

Lanjut Sainuddin, pendangkalan muara Sungai Maras sering menyebabkan kerusakan lambung perahu, bahkan ada perahu yang sampai bocor akibat bergesekan dengan batu dan pasir.

BACA JUGA:Penganiaya Pacar di Kuburan Kembali Dipolisikan, Kali Ini Kasus Cabul

Untuk meminimalisir dampak kerusakan, selama ini para nelayan terpaksa bergotong royong mendorong perahu saat keluar dan masuk muara. 

"Kemarin ada perahu yang bocor hingga tengah lambung. Kalau muara sungai ini tidak dikeruk, maka kondisinya semakin parah," beber Sainuddin. 

Senada disampaikan Joko Afrin (43) nelayan lainnya, pendangkalan muara Sungai Maras juga membuat nelayan rawan menghadapi bahaya. Pergerakan perahu yang lambat saat memasuki mulut muara bisa berakibat perahu digulung ombak. 

BACA JUGA:Kaur Dapat Pengadaan 1.500 Unit Mebeler dan Rehab 19 Rombel

"Lebih baik lagi dipasang pemecah ombak hingga ke tengah laut, agar arus air laut tidak terus-terusan menyebabkan pendangkalan muara sungai," beber Joko.

Joko yang sudah puluhan tahun menjadi nelayan Pantai Muara Maras belum merasakan pembagunan signifikan di lokasi tersebut. Padahal menurutnya, nelayan Muara Maras sudah berkontribusi banyak terhadap hasil tangkapan ikan di Kabupaten Seluma.

BACA JUGA:Ada Golongan Mampu Ajukan Program Listrik Gratis, Tak Malu?

“Kalau begini terus, mendingan TPI di sini robohkan saja. Karena tidak ada fungsinya kalau muara saja sulit dilewati,” pungkasnya . (rzn)