Diterjang Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi, Surau Kasiak An Nur Bukik Batabuah Tetap Beridi Kokoh

radarselatan.bacakoran.co - Bencana alam banjir lahar dingin gunung merapi yang melanda Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, Sabtu 11 Mei 2024 benar benar menyebabkan kerusakan parah.

Ratusan bangunan milik pemerintah dan masyarakat terdampak, puluhan orang meninggal dan luka luka.

Namun ada keajaiban dibalik bencana itu, yakni bangunan Surau Kasiak An Nur Bukik Batuah masih berdiri kokoh.

Padahal tempat bangunan itu berdiri berada ditengah tengah aliran banjir lahar dingin.

BACA JUGA:Warga Teluk Sepang Keluhkan Jalan Rusak, Pengangkutan Batu Bara Penyebabnya

Surau ini berada di Simpang Bukik, Bukik Batuah Agam. Jika dilihat dari bekas aliran banjir, rasanya mustahil bangunan yang berada di tengah tengah aliran banjir itu dapat bertahan.

Namun seolah ada kekuatan gaib yang melindunginya, bangunan Surau Kasiak An Nur Bukik Batuah tetap berdiri kokoh.

Sementara bangunan bangunan lain disekelilingnya ada yang rusak parah dan sebagian lagi hilang terseret sapuan banjir.

BACA JUGA:Tanggapi LKPj Bupati, Ini Rekomendasi DPRD Bengkulu Selatan, Terutama Terkait Kinerja OPD

Tampak dari gambar yang beredar di dunia maya, bangunan Surau Kasiak An Nur Bukik Batuah tetap berdiri kokoh, sementara disekelilingnya terlihat lumpur sisa banjir, kemudian kayu dan bebatuan besar.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan, setidaknya ada ratusan rumah warga di daerahnya terdampak banjir. Warga yang rumahnya rusak sudah diungsikan.

Sebelum terjadi banjir lahar dingin yang meluluh lantakkan bangunan dan fasilitas umum, Sabtu 12 Mei lalu, banjir sudah pernah terjadi pada bulan April 2024, namun skalanya tidak terlalu besar sehingga tidak menimbulkan bencana besar.

BACA JUGA:5 Daerah Penghasil Jagung Terbesar di Indoneisa, Satu Daerah Ada Di Sumatera, Bengkulu Tak Masuk Hitungan

"Rumah warga yang terdampak ada ratusan, ada juga korban jiwa dan korban luka luka. Namun bangunan Surau Kasiak An Nur tetap berdiri kokoh," kata Firdaus. (**)