Diajak ke Kuburan Saat Malam Hari, Siswi SMA Dianiaya Hingga Babak Belur
DIAMANKAN: Tersangka dugaan penganiayaan diamankan Polres Bengkulu Selatan-GIO/IST Polres BS/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Seorang siswi salah satu SMAN di Bengkulu Selatan berinisial JD (18) dianiaya oleh teman lelakinya berinisial MF (17), warga Kecamatan Kota Manna.
Korban diajak ke lokasi pemakaman (kuburan) Jalan Affan Bachsin Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Kota Manna pada Minggu (28/3/2024) malam. Ia kemudian dianiaya oleh teman lelaki yang mengajaknya tersebut.
BACA JUGA:18 Oktober, Pelaku UMKM Wajib Kantongi Sertifikat Halal
Korban mengalami luka memar di leher dan pipi akibat dipukul lelaki tersebut. Tidak terima atas perlakuan tersebut, korban melapor ke Polres Bengkulu Selatan. Pada Jumat (3/5/2024) remaja itupun ditangkap dan dijebloskan ke sel tahanan.
BACA JUGA:Hindari Salah Guna, Disperkim Kaur Evaluasi Penghuni Perumahan Nelayan
Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan, AKP Sarmadi mengatakan, penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (28/3/2024) di area tempat pemakaman umum (TPU) atau kuburan di Jalan Affan Bachsin Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Kota Manna.
Kronologis penganiayaan tersebut berawal ketika korban dan teman lelakinya itu bertengkar lewat percakapan pesan WhatsApp.
Kemudian pukul 18.39 WIB lelaki tersebut menjemput korban menggunakan sepeda motor untuk keluar rumah. Kemudian membawa korban ke kawasan kuburan Mariaffan.
Saat tiba di kuburan, korban dan lelaki tersebut kembali bertengkar. Di tengah suasana yang sepi itulah remaja itu melampiaskan kekesalannya kepada korban dengan cara kekerasan fisik.
Remaja itu memukul korban di leher dan menampar korban di pipi. Korban hanya bisa pasrah saat itu, sebab untuk melawan ia kalah tenaga.
BACA JUGA:Bantu Pencarian Korban Hanyut Di Tanjung Sakti, BPBD Bengkulu Selatan Siaga Peralatan
Sekitar pukul 23.50 WIB, pelaku mengantar korban pulang ke rumahnya. Saat mengantar korban pulang, remaja itu dalam kondisi mabuk berat karena minum minuman keras.