Waspada Diare dan Tifus, Jaga Kondisi Sanitasi

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu-Lisa Rosari-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Masyarakat diminta waspada terhadap penyakit tifus dan diare. Untuk pencegahan, masyarakat diimbau untuk memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat terjadi lonjakan kasus penyakit diare dan tifus di Bengkulu. Hingga April 2024, kasus diare mencapai 3.429 kasus dan tifus 729 kasus.

BACA JUGA:Inflasi Provinsi Bengkulu Tahun 2024 Diperkirakan Melambat

Melonjaknya kasus diare dan tifus ini bahkan sempat mempengaruhi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.  

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, mengatakan lonjakan kasus diare dan tifus terjadi pada Maret.

"Pada bulan Maret, terjadi lonjakan pasien di rumah sakit. Kabarnya tempat tidur penuh, bukan hanya karena penyakit DBD, tetapi juga diare dan tifus," ungkap Ruslian, Minggu (5/5/2024).

BACA JUGA:Pagu Anggaran Rp2,962 triliun, Pendapatan Negara Provinsi Bengkulu Rp728 miliar

BACA JUGA:Nelayan Tersenyum, Harga Tuna Segar Kembali Naik

Ruslian mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi diare dan tifus adalah lingkungan dan perilaku manusia.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, baik personal maupun lingkungan. Seperti mencuci pakaian menggunakan sabun, baik sebelum makan maupun beraktivitas lainnya. Selain itu, menerapkan pola hidup bersih sehat.

BACA JUGA:Serius Maju Pilkada Seluma, Teddy Sudah Daftar di Empat Parpol

Dua kasus ini, dinilai Ruslian perlu penanganan yang serius. Jika tidak ditangani dengan baik maka bisa berujung dengan kematian.

"Sejauh ini pasien yang ditangani di rumah sakit saja yang rawat inap. Namun ada juga yang rawat jalan," tutur Ruslian. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan