Curnak Beraksi Lagi, Warga Talang Padang Jadi Korban

CURNAK: Warga Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya temukan jeroan sapi di areal perkebunan kelapa sawit, Selasa (14/11) pagi-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

PINO RAYA - Aksi pencurian ternak (curnak) kembali terjadi di wilayah Desa Talang padang kecamatan Pino Raya. Sapi bali milik Aris (40) warga Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya hilang digondol maling. Modus yang dilakukan pelaku terbilang konvensional. Pelaku menangkap sapi pada malam hari lalu memutilasinya di lokasi.

Pencurian sapi dengan cara dimutilasi di Desa Talang Padag diketahui warga, sekitar pukul 07.05 WIB, Selasa (14/11). Salah seorang warga Desa Talang Padang, Baina (70) menemukan  jeroan sapi di kawasan perkebunan kelapa sawit hamparan Padang Gelumbang Desa Talang Padang, berjarak sekitar 20 meter dari jalan raya. Kala itu Baina yang berjalan seorang diri tengah mencari berondolan sawit. Setelah menemukan jeroan atau perut sapi tergeletak di bawah pohon sawit, baina langsung menghubungi anaknya, Ateng (38). 

Lantaran ciri-ciri sapi sulit diketahui karena hanya tersisa jeroan saja, Ateng dan ibunya langsung pulang dan memberitahu warga dan melapor kepada kepala desa. Tak berselang lama, belasan peternak sapi tiba di lokasi untuk mememastikan milik siapa sapi yang hilang tersebut.

Kades Talang Padang, Sumantri, A.Md membenarkan telah terjadi pencurian ternak dengan cara dimutilasi. Sumantri memastikan, kejadian tersebut dilakukan malam hari ketika situasi sedang sepi. Menurutnya sapi tersebut sah milik warga Desa Talang Padang berdasarkan ciri kalung nylon yang dibalut selang gas tertinggal di lokasi kejadian.

“Untuk jam berapa kejadian kami tidak tahu. Sebab, saat ditemukan warga kondisi jeroan sudah membengkak dan banyak bercak darah di sekitarnya. Untuk tanda-tanda ternak yang masih dikenali yakni adanya kalung ternak yang dibalut selang tertinggal di lokasi,” ujarnya.

Dikatakan Sumantri, kejadian curnak dengan cara memotong langsung di lokasi bukan kali pertama di Desa Talang Padang. Pada pertengahan bulan ramadhan tahun 2021 lalu. Pihaknya juga dihebohkan atas penemuan dua ekor sapi yang sudah terpotong-potong. Bahkan, lokasi kejadian nyaris berdekatan yakni di jalan lintas Talang Padang - Tanggo Raso.

“Kami duga pelakunya satu komplotan, karena dilihat caranya maling ternak sangat mirip. Namun, untuk kejadian pertama itu bagian tubuh ternak masih ditemukan, kemungkinan maling takut kepergok warga jadi  barang curian ditinggal,” sambung Sumantri.

Pemilik ternak yang dicuri, Aris mengatakan, pada Senin (13/11) sore lima ekor sapi miliknya masih berada di belakang rumahnya. Namun aris belum mengikat sapinya itu karena masih dikasih pakan. Pada malam hari Aris bersama rekannya mancing ikan di Sungai Pino hingga lupa mengecek kembali sapinya.

“Itu benar sapi saya. Tapi jika dilihat dari lokasi pemotongan ini, jaraknya cukup jauh dari rumah saya. Bisa jadi, pelaku ini terlebih dahulu mengintai ternak sebelum dieksekusi,” kata Aris. Aris curiga ternak miliknya terlebih dahulu diracun oleh pelaku untuk mempermudah eksekusi. Sebab, jika dilakukan penangkapan manual, sulit rasanya menangkap sapi di malam hari apalagi bukan pemiliknya langsung.

“Sapi saya itu sangat agresif terhadap orang baru, jadi tidak mungkin kalau langsung ditangkap begitu saja. Bisa jadi dikasih racun dulu, kemudian setelah lemah langsung dieksekusi,” kata Aris. Atas kejadian tersebut, iapun merasa dirugikan. Dirinya berharap kejadian serupa tak terulang lagi dan meminta aparat kepolisian mengusut tindak pencurian tersebut. “Padahal sapi saya ini sedang mengandung dan sebentar lagi akan melahirkan,” sambung Aris.

Terpisah, Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Pino Raya IPTU Agus Apriwinata, MH disampaikan Kanit Reskrim AIPDA Adi Wijaya mengaku telah mendapatkan laporan adanya curnak di Desa Talang Padang. Dirinya memastikan petugas kepolisian telah melakukan pengecekan di lapangan dan menjadi bahan untuk diusut lebih lanjut.

“Untuk sementara ini, peternak harus meningkatkan kewaspadaan dulu. Aksi curnak ini tidak bisa ditebak. Usahakan semua ternak dikandangkan dan cek selalu keberadaannya,” kata Adi.  (rzn)

Tag
Share