Cegah Permasalahan PPDB, Dikbud Libatkan Dua Instansi
Cegah Permasalahan PPDB Dikbud Libatkan Dua Instansi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu akan melibatkan Dinas Dukcapil dan Dinas Sosial dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan dalam PPDB. Kepala Dikbud Provinsi Bengkulu, Saidirman menyebut, keterlibatan dua instansi ini guna memastikan penetapan zonasi sesuai dengan zona sekolah.
BACA JUGA:Gubernur Pantau Keberangkatan CJH, Sekaligus Serahkan Bantuan Bencana
BACA JUGA:Kuatkan Ekonomi Daerah, Wujudkan Ring Of Road
Kemudian memastikan dokumen kependudukan yang dimiliki oleh calon peserta didik baru sesuai dengan zona sekolah tempat mendaftar.
"Dukcapil dan Dinsos akan membantu kita dalam penetapan zona sesuai dengan harapan kita," kata Saidirman, Selasa (14/5).
BACA JUGA:Penundaan Seleksi CPNS, BKD: Tunggu Informasi Resmi
BACA JUGA:8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Segera Dinilai
Saidirman mengatakan, Dikbud tengah menyiapkan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) untuk PPDB. Juklas dan Juknis tersebut guna meminimalisir terjadinya persoalan dan permasalahan yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Ini untuk mengatur agar pelaksanaan PPDB dapat berjalan dengan baik agar tidak terulang kembali permasalahan-permasalahan," katanya.
BACA JUGA:Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi DPRD Terhadap LKPj Bupati Tahun 2023
BACA JUGA:14 Dokter Internship Tinggalkan Kaur
Untuk kuota daya tampung siswa pada PPDB tahun ajaran 2024/2025 dikatakan Saidirman sesuai dengan kuota yang tersedia oleh Dikbud Provinsi Bengkulu dengan berdasarkan daya tampung satuan pendidikan negeri yang ada. Sehingga jika nantinya masih ada yang tidak tertampung maka dapat diakomodir oleh sekolah swasta.
"Kita sesuai dengan daya tampung satuan pendidikan, jadi kita tidak bisa melebihi itu. Karena kalau nanti kuotanya tertampung atau tidak kan ada sekolah-sekolah swasta yang bisa menampung," pungkasnya. (cia)