Pengrajin Batu Bata Kian Sulit

batu bata-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Nasib pengrajin batu bata di Bengkulu Selatan kian sulit. Sejak lima bulan terakhir permintaan batu bata sangat rendah. Rendahnya permintaan menyebabkan harga jual batu bata menjadi rendah.

"Harga jual bata merah hingga saat ini berada di kisaran Rp 300 per buah. Dulu penjualan mencapai Rp 500 lebih per satu buah bata, penghasilan kami masih lumayan," ujar Riko (37) salah seorang perajin batu bata merah warga Sekunyit, Desa Pagar Dewa Kota Manna.

Disampaikan Riko, belakangan ini batu bata sangat sepi pembeli. Bahkan pernah batu bata yang sudah dibakar tidak laku hingga berbulan bulan. Biasanya, ada konsumen dari para kontraktor proyek pembangunan pemerintah. Saat ini pembangunan gedung sepi, hanya mengandalkan permintaan masyarakat pribadi.

Jumlahnyapun tidak memadai, karena kondisi perekonomian masyarakat juga sedang lesu dampak kurangnya hasil perkebunan kelapa sawit dan kopi. 

"Dengan harga batu bata Rp 300 rupiah perbuah, kami merugi. Biaya operasional lebih besar, tapi karena tidak ada pilihan lain mau tak mau kami bertahan,” kata Riko.

Senada disampaikan Jun (48) pengerajin batu bata warga Desa Pagar Dewa, dirinya mengaku sudah 10 tahun membuat batu bata. Tanah bahan baku batu bata saat ini sudah beli, kemudian pasir dan kayu bakar. Saat musim panas, harus membeli air juga untuk mengelola tanah agar bisa dibuat batu bata. "Kondisi kami benar benar sulit saat ini," keluh Jun. (one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan