Stabilisasi Pasokan Pangan, Babe dan DKP Kembali Gelar Pasar Murah

Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan HKBN, Bank Bengkulu Cabang Manna bersama DKP lakukan pasar murah: Stabilisasi Pasokan Pangan Babe dan DKP Kembali Gelar Pasar Murah-wawan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di bulan Ramdhan 1445 H Tahun 2024,

Bank Bengkulu Cabang Manna bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bengkulu Selatan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Bank Bengkulu (Babe) Cabang Manna jalan Affan Bachsin nomor 53, Pasar Baru, Kecamatan Kota Manna.

BACA JUGA:Cara Memilih Bibit Sawit Unggul Agar Tidak Tertipu, 6 Tips Ini Bisa Jadi Patokan, Dijamin Dapat Bibit Berkuali

Kegiatan ini digelar, dalam upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkulu Selatan untuk mengendalikan inflasi pangan di daerah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Selatan, Ir Susmanto MM mengatakan, dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) ini, pihaknya menyiapkan sebanyak 8 ton beras SPHP dari Bulog selama kegiatan dua hari.

BACA JUGA:Rahasia Petani Sawit Sukses, 7 Cara Memelihara Tanaman Kelapa Sawit Agar Berbuah Lebat dan Anti Trek

Untuk harga beras SPHP ini dibandrol Rp 11 ribu per kilogram atau Rp 55 ribu per karung kemasan 5 kilogram. Pembeli dibatasi satu kupon pembelian yakni 2 karung beras. Begitupun dengan komoditas lain, dipastikan harganya cukup murah dibandingkan harga psaran.

“Kegiatan ini bagian dari program TPID untuk mengendalikan inflasi pangan dan menghadapi hari besar keagamaan,” kata Susmanto.

BACA JUGA:Penyebab dan Cara Mengatasi Tandan Sawit Kecil, Petani Wajib Paham Jika Tak Ingin Menyesal

Sementara itu, Pimpinan Bank Bengkulu Cabang Manna, Tony Diansyah mengatakan kegiatan pasar murah ini dilakukan selama dua hari dipusatkan di halaman kantor Bank Bengkulu Cabang Manna.

Kegiatan ini sekaligus mensosialisasi pelayanan dalam mendukung Tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD) dengan mengutamakan pembayaran non tunai dalam setiap transaski keuangan khususnya penjualan.

BACA JUGA:Dukung Kades Dusun Baru, Forum Kades Ilir Talo Datangi DPRD Seluma

Bahkan ada potongan sebesar Rp 3.000 rupiah setiap item belanjaan bagi warga yang sudah menggunakan pembayaran non tunai yang berbelanja di stand jualan yang disediakan panitia.

"Kita tahu penyebab inflasi Ramadhan ini terjadi karena kenaikan belanja bahan pokok masyarakat meningkat, melihat hal itu, kami bersama Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Selatan menggelar pasar murah selama dua hari pada 27-28 Maret 2024 untuk stabilisasi harga sekaligus sosialisasi pembayaran non tunai dengan QRIS,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan