Ribuan Hektare Direstorasi, Koridor Gajah Diperkuat

SEBLAT: Menhut saat berkunjung ke Seblat Bengkulu Utara -Icha-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan RI mempertegas pengamanan Bentang Alam Seblat, salah satu kantong habitat gajah paling penting di Sumatera, melalui pelaksanaan Operasi Gabungan Merah Putih untuk memutus perambahan, menegakkan hukum, dan memulihkan kawasan yang terdampak.

Hal itu ditegaskan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang menyebutkan bahwa negara hadir untuk menjaga keberlanjutan kawasan ini.

BACA JUGA:Dinas Dikbud Bengkulu Selatan Sabet 2 Penghargaan Bergengsi, Bukti Totalitas Pelayanan Bidang Pendidikan

Bentang Alam Seblat, yang mencakup 151.080,96 ha, merupakan rumah bagi sekitar 15 gajah liar dan terhubung dengan kantong habitat Seblat–Air Teramang–Air Rami. Kawasan ini juga bersinggungan dengan sejumlah perizinan seperti PBPH Hutan Alam, PBPH Restorasi Ekosistem, HGU sawit, dan IUP tambang.

"Seblat adalah bentang alam strategis bagi gajah Sumatera. Kita tidak boleh memberi ruang sedikitpun bagi perusakan hutan. Penegakan hukum akan keras dan konsisten," kata Menhut, Minggu (14/12).

BACA JUGA:Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bisa Dilakukan di Loket MPP Bengkulu Selatan

Hingga 10 Desember 2025, operasi gabungan telah menghasilkan capaian yaitu, identifikasi perambahan ± 8.500 ha, penguasaan kembali ± 7.790 ha, perobohan 113 pondok perambahan, pemusnahan ± 17.200 batang sawit, penghancuran 6 jembatan ilegal, pengamanan 2 alat berat, 3 Sprindik diterbitkan, 12 pelaku diamankan dan 3 di antaranya sudah ditahan.

Menhut menegaskan bahwa operasi tidak hanya menyasar pelaku lapangan tetapi juga jaringan yang lebih besar.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Kembali Terjadi, Masyarakat Harus Waspada

"Kita akan menuntaskan seluruh jejaring perambahan. Tidak boleh ada pihak mana pun yang merasa kebal hukum," tegasnya.

Pemerintah juga memperkuat perlindungan terhadap Koridor Gajah Seblat–Air Teramang - Air Rami yang telah disepakati seluas 2.217 ha dan panjang 53 km. Koridor ini sangat penting dalam menghubungkan pergerakan gajah liar di Seblat.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Kirim Bantuan Minyak Goreng Hingga Sambal ke Sumatera

Menhut mengatakan, pentingnya perlindungan koridor sebagai infrastruktur ekologis jangka panjang.  "Koridor gajah adalah jalur hidup satwa. Kalau koridor terputus, maka populasi akan terancam. Ini tanggung jawab kita semua untuk menjaganya," ujarnya.

Pasca operasi, Kementerian Kehutanan menyiapkan tindakan pemulihan ekosistem melalui revegetasi area terbuka dan bekas perambahan, penyambungan kembali jalur pergerakan satwa, peningkatan patroli kawasan secara rutin, penertiban batas kawasan prioritas. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan