BS Peringkat II Terbaik Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi P2S, Wabup: Bukti Komitmen Pemkab Bengkulu Selatan!

HADIRI: Wabup Bengkulu Selatan Yevri Sudianto menghadiri acara penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Provinsi Bengkulu, beberapa hari lalu-wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Selatan, Yevri Sudianto, menghadiri acara penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (P2S) Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2025 di Gedung Pola Pemprov Bengkulu, beberapa hari lalu, (27/08/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, Plt Sekretaris Daerah Provinsi, Ketua Tim Penurunan Stunting Se-Provinsi Bengkulu, serta jajaran kepala OPD.
BACA JUGA:GENARASI MUDA DAN PERUBAHAN ZAMAN
Di antaranya Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Dinas DPPKB-P3A, bersama tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan yang membanggakan ini, Kabupaten Bengkulu Selatan berhasil meraih Peringkat 2 terbaik se-Provinsi Bengkulu dalam Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 dengan skor 91,37.
Capaian ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan bersama seluruh jajaran TPPS dalam memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui intervensi lintas sektor, edukasi masyarakat, peningkatan gizi, serta pemanfaatan data yang akurat.
BACA JUGA:Kejuaraan Provinsi PBSI Bengkulu Diikuti 232 Atlet
"Kita ketahui bahwa Pemkab Bengkulu Selatan sudah berkometmen dalam upaya penanganan stunting, terbukti dengan capaian ini, maka kedepan akan terus ditingkatkan," kata Wabup, Yevri Sudianto.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menegaskan bahwa stunting adalah persoalan serius yang tidak hanya menyangkut isu kesehatan semata, melainkan juga pembangunan manusia secara menyeluruh.
“Stunting adalah persoalan kompleks, bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga isu pembangunan manusia. Oleh karena itu, peran seluruh lintas sektoral sangat krusial,” tegas Mian.
BACA JUGA:Berantas Kriminalitas, Polisi Tingkatkan Patroli
Ia menambahkan, penanganan stunting dan kemiskinan harus menjadi prioritas bersama. Pada tahun 2024 lalu, prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu berhasil turun menjadi 18,8 persen.
Untuk mempercepat penurunan angka tersebut, diperlukan sinergi melalui pendekatan pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas masyarakat, dan media.
BACA JUGA:Dapur MBG Dihentikan, Pemprov Kirim Tambahan Obat Ke Lebong