Musim Hujan, Penyakit Ternak Ngorok Kembali Merebak di Bengkulu Selatan

PENANGANAN: Tim Pantter Distan Bengkulu Selatan melakukan penanganan hewan ternak sakit ngorok-Rezan Okto Wesa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Penyakit ngorok atau Septicaemia Epzootica (SE) pada ternak sapi dan kerbau di Bengkulu Selatan kembali ditemukan. Hal ini beriringan dengan musim penghujan yang terjadi sekarang ini.
Bahkan serangan penyakit mematikan tersebut sudah kembali menyebar di beberapa titik wilayah Bengkulu Selatan. Salah satunya di Kecamatan Pino Raya.
Oleh sebab itu, sebagai salah satu pencegahan agar virus tidak semakin menular. Para peternak diminta waspada dan langsung mengisolasi hewan ternak yang sakit.
BACA JUGA:Pengiriman BBM ke Pulau Enggano Gunakan Jalur Pulau Baai
BACA JUGA:Dorong Percepatan Pembangunan Pelabuhan dan Bus Sekolah, Bupati Kaur Kunjungi Kemenhub RI
"Memang sebaran virus SE ini tak bisa ditebak, langkah awal peternak adalah waspada. Kami tetap memantau di lapangan, dan akan langsung melakukan penanganan secara cepat," ujar Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt, Jumat (11/7/2025).
Lanjutnya, para peternak tidak boleh terlalu panik jika ada hewan ternak yang terserang SE. Sebab, jika diatasi dengan baik, ternak sakit bisa saja disembuhkan.
BACA JUGA:AJI Bengkulu Gelar Workshop Etik dan Profesionalisme Jurnalis
BACA JUGA:Mabes TNI AL Dukung Penuh Rencana Hibah Lahan 1200 Hektar Pemkab Kaur
"Untuk vaksin dan obat kami selalu sedia, dan hubungi langsung petugas kami jika membutuhkan penanganan," imbuh Sakimin.
Sementara itu, pengakuan salah satu peternak di Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya, Sukiman (50) bahwa ciri utama ternak terserang ngorok yaitu suhu tubuh ternak yang meningkat drastis. Selain itu, ada penurunan nafsu makan pada ternak.
"Beberapa waktu lalu SE memang sudah merebak, tapi sekarang merebak lagi. Kami sangat khawatir sebetulnya, karena serangan virus ini sangat cepat," ujarnya.
BACA JUGA:Hasil Penyidikan Pungli Kemenag Temui Titik Terang, Kejari Seluma Akan Segera Lakukan Ekspos
BACA JUGA:Tahap Pengisian DRH, Bupati Seluma Pastikan SK Tenaga PPPK Segera Dibagikan
Lanjut Sukiman, hewan ternak yang terserang SE juga kebanyakan akan mati jika kekurangan cairan pada tubuh.
Oleh karenanya, pada kasus ternak yang terkena virus tersebut, akan banyak diberikan minum dan suplemen alami.
"Harapan kami tentu petugas peternakan kembali turun melakukan survei jumlah ternak yang terjangkit, sehingga kami peternak juga mendapatkan gambaran jumlah sebaran virusnya saat ini," demikian Sukiman.
(rzn)