Tingkatkan Minat Baca di Tengah Era Digital, Pusling Kaur Datangi Sekolah

Dinas Perpusda Kaur Kembali Gerakkan Perpustakaan Keliling-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaur berkomitmen meningkatkan minat baca pelajar di era digital yang serba cepat ini.
Program Perpustakaan Keliling (Pusling) akan kembali dilaksanakan di sekolah-sekolah Kabupaten Kaur untuk memupuk kecintaan membaca di kalangan anak muda.
Fitria Purnama Sari, M.AP, Kabid Pelayanan Dan Pelestarian Bahan Bacaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaur, menjelaskan bahwa program Pusling bertujuan untuk menstimulasi minat baca siswa yang cenderung menurun di era digital.
BACA JUGA:Demi Kelestarian Hutan, Polres Bengkulu Selatan Dukung Relawan Masyarakat Mitra Polhut
BACA JUGA:BPKAD Kaur Gelar Program Gebyar Wajib Pajak Berhadiah Sepeda Listrik
“Pusling juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan koleksi perpustakaan Kaur yang dapat diakses setiap saat,” kata Fitri.
Meskipun program ini terus berlanjut, Dinas Perpustakaan Kaur masih menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait aksesibilitas ke sekolah-sekolah yang terpencil.
BACA JUGA:KKT Tolak Tabot Digelar di Sport Center
BACA JUGA:Terungkap, Pembobol SD Negeri 89 Seluma Ternyata Alumni Sendiri
“Akses ke beberapa sekolah yang sulit dijangkau menjadi tantangan utama kami dalam pelaksanaan program ini,” ungkap Fitri.
Fitri menambahkan bahwa pihaknya mengajak sekolah untuk bekerja sama dalam meningkatkan minat baca siswa melalui kunjungan rutin ke Perpustakaan Kaur. Siswa juga dapat memanfaatkan fasilitas peminjaman buku dengan kartu perpustakaan.
“Semoga upaya ini dapat meningkatkan kesadaran membaca anak-anak di Kabupaten Kaur,” harap Fitri.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Siapkan Dana TPP ASN Rp 75 Miliar, Pencairannya?
BACA JUGA:Janin di Pantai Pasar Bawah Diduga Hasil Hubungan Terlarang, Polisi Lakukan Autopsi
Dengan adanya program Pusling, diharapkan anak-anak dapat lebih mencintai kegiatan membaca, terutama di era teknologi yang membuat anak lebih cenderung bermain gawai daripada membaca buku.
“Dukungan orang tua sangat krusial dalam membentuk kebiasaan membaca yang baik pada anak,” tambah Fitri.
(jul)