Padi Unggul, 60 Hari Panen, Hasil Melimpah dan Tahan Penyakit

radarsekatan.bacakoran.co - Selama ini mungkin ada yang mengira padi bisa panen setelah umur 75 hari itu sudah bagus.

Tetapi kenyataannya masih ada padi yang bisa panen lebih cepat lagi yakni padi genjah bisa panen umur 60 hari.

Selain bisa cepat paenn, padi ini juga memiliki potensi hasil melimpah.

Kemudian padi ini tahan terhadap serangan penyakit sehingga biaya pemeliharaan lebih kecil.

Berikut ini 2 varietas padi genjah umur 60 hari panen:

BACA JUGA:5 Benih Padi Gogo Paling Unggul, Hasil Melimpah, Cocok Ditaman di Lahan Pegunungan

1. Varietas Padi M70D

Padi M70D mungkin belum banyak dikenal oleh para petani, terutama jika dibandingkan dengan varietas padi populer seperti Ciherang, Mekongga, atau Inpanic.

Namun, jika sobat petani mengenal lebih jauh, varietas ini patut dipertimbangkan. Padi M70D dikembangkan oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melalui penangkaran benih oleh M-Tani.

Varietas ini pertama kali diuji coba pada tahun 2017 di Jember dan berhasil menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan potensi panen 9,6 ton per hektar dalam waktu hanya 60 hari setelah tanam.

Dengan demikian, padi M70D dapat dipanen hingga empat kali dalam setahun.

BACA JUGA:4 Padi Hibrida Unggul Dengan Produksi Tinggi, Cocok Di Lahan Berpasir Maupun Rawa

Padi ini memiliki keunggulan meliputi tanaman tegak dengan tinggi sekitar 120 cm, potensi hasil 12 ton per hektar, dengan hasil rata-rata sekitar 9,5 ton per hektar, tekstur nasi yang pulen dan umurnya 60 hari.

2. Varietas Padi Trisakti

Padi Trisakti kini banyak dibicarakan oleh petani di daerah saya karena diketahui tahan terhadap penyakit dan memiliki waktu panen yang sangat cepat, sekitar 60 hingga 75 hari setelah tanam.

Padi ini sering dibandingkan dengan padi Ciherang, namun dengan warna yang lebih mirip padi ketan dan daun benderanya yang tegak, sehingga aman dari serangan burung pipit.

BACA JUGA:3 Jenis Padi Unggul yang Banyak Dicari Petani, Hasil Banyak, Tahan Penyakit

Ciri ciri padi ini tinggi tanaman sekitar 80-90 cm, cocok ditanam di sawah irigasi maupun sawah tadah hujan, hasil rata-rata panen sekitar 7 ton per hektar, dengan potensi mencapai 11 ton per hektar, tahan terhadap penyakit blas, Kediri, rumput klowor, dan wereng batang coklat. (**)