2025, Pasokan BBM Subsidi ke Bengkulu Selatan Diusulkan Bertambah 41 Persen
JELASKAN: Pengawas SPBU Kutau Agustin Martoni menjelaskan rencana penambahan kuota BBM tahun depan-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pasokan BBM bersubsidi jenis pertalite dan pertamax di Bengkulu Selatan (BS) diusulkan bertambah hingga 41,25 persen di tahun 2025.
Usulan penambahan pasokan mengingat kebutuhan akan BBM subsidi masih sangat tinggi dan pertimbangan untuk mendorong perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah.
BACA JUGA:Kehujanan Usai Manggung, Biduan Kaur Ini Tewas Usai Terjerambab Lubang Jalan
Adapun total pasokan BBM subsidi di Bengkulu Selatan saat ini dalam setahun yakni sebanyak 25.380 ton.
Dengan rincian yakni sebanyak 16 ton pertalite dan 8 ton bio solar yang masuk setiap hari di tiga SPBU utama. Di antaranya SPBU Kutau, SPBU Ibul dan SPBU Tanjung Raman.
Apabila nanti usulan kenaikan stok BBM subsidi disetujui PT. Pertamina, maka di tahun 2025 tiga SPBU utama di Bengkulu Selatan akan menerima per hari sebanyak 24 ton pertalite dan 16 ton bio solar.
Sehingga total kuota tahunan mencapai 43.200 ton atau naik sebanyak 17.820 ton dibandingkan tahun ini.
BACA JUGA:Motif Gangster Remaja di Kota Bengkulu Tawuran Diduga Persaingan Antar Kelompok
Pengawas SPBU Kutau, Agustin Martoni membenarkan adanya rencana peningkatan kuota BBM subsidi tersebut.
Dirinya mengaku pihaknya sudah mengikuti rapat bersama Sekretariat Daerah (Setda) Bengkulu Selatan untuk mewujudkan hal tersebut.
“Kemarin (Senin, 11/11/2024) kami sudah rapat di setda dan kebetulan yang memimpin langsung adalah Pak Sekda Bengkulu Selatan.
Poin utama yang dibahas yaitu usulan peningkatan kuota BBM subsidi di tiga SPBU utama. Ini sudah sepakat dan kami optimis ini terwujud,” ujarnya kepada Rasel, Selasa (12/11/2024) pagi.
Lanjut Agustin, konsumsi harian BBM subsidi di Bengkulu Selatan tergolong sangat tinggi. Bahkan, untuk menghabiskan stok 16 ton pertalite dan 8 ton bio solar tidak harus menunggu waktu sore.
BACA JUGA:Setelah Kasus Tukar Guling Lahan, Kejari Seluma Mulai Garap Pembebasan Lahan