Pasokan Pertalite Berkurang 50 Persen, Antrean Kendaraan Semakin Panjang
Pengawas SPBU Kutau menjelaskan pasokan BBM bersubsidi yang berkurang, Rabu (30/10/2024) pagi-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pasokan BBM bersubsidi jenis pertalite ke Kabupaten Bengkulu Selatan berkurang 50 persen. Akibatnya, antrean kendaraan di SPBU terlihat semakin panjang.
Biasanya di tiga SPBU yang ada di Bengkulu Selatan, pertalite masuk sebanyak masing-masing 16 ton sehari. Namun beberapa hari terakhir, pasokan yang masuk hanya 8 ton sehari.
BACA JUGA:Libatkan Kemenkum-HAM Perbup Pakaian Adat Masih Diproses
Akibat penurunan pasokan BBM subsidi tersebut, banyak masyarakat yang tidak terlayani hingga menimbulkan antrean panjang kendaraan di tiap-tiap SPBU.
Menyikapi hal itu, Pengawas SPBU Kutau Agustin Martoni mengatakan tidak tahu persis penyabab turunnya jumlah pasokan BBM subsidi jenis pertalite. Sebab, setiap hari pihaknya selalu menyesuaikan order dengan kebutuhan. Hanya saja, jumlah BBM yang datang kadangkala tidak sesuai dengan pesanan.
BACA JUGA:Surat Suara PSU Tak Bakal Dilipat, Untuk Pilgub Disimpan di Bengkulu
“Contoh hari ini (kemarin, red), BBM masuk hanya 8 ton saja. Sehingga pukul 10 pagi BBM ini sudah habis dibeli masyarakat, kami tidak tahu kenapa kiriman BBM ini sedikit,” katanya kepada Rasel, Rabu (30/10/2024) pagi.
Lanjut Agustin, pihaknya sudah melakukan beragam upaya untuk mengurai kendaraan agar tidak antrean di SPBU.
BACA JUGA:Hasil Seleksi Administrasi Pelamar PPPK Diumumkan Jumat
Di antaranya dengan membuat dua jalur khusus kendaraan roda empat, dan satu jalur khusus kendaraan roda dua yang ingin beli pertalite.
Namun kadangkala ada pembeli dadakan entah itu berasal dari luar daerah yang tiba-tiba membludak sehingga timbul antrean kendaraan.
BACA JUGA:Bocah Lucu Asal Bintuhan dan Pagulir Wakili Balita Sehat Kaur
“Kalau kami mau-mau saja dikirimi BBM dalam jumlah banyak, tapi itu tentu tidak bisa. Karena kami tetap patuh dengan PT Pertamina, mereka yang memberikan kebijakan apapun itu,” kata Agustin.
Sementara itu, akibat menurunnya pasokan BBM pertalite, Agustin mengaku bahwa angka penjualan BBM non subsidi meningkat tajam. Baik itu pertamax, pertamax turbo maupun pertamina dex.