Putra Asli Kedurang Dilantik Menjadi Mendes-PDT di Kabinet Prabowo-Gibran

H. Yandri Susanto, S.Pt, M.Pd-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Selama menjadi marabot masjid, Yandri yang masih remaja meluangkan waktunya untuk menjadi guru ngaji. Yandri menekuni aktivitasnya itu sampai menyelesaikan pendidikan SMA. 

BACA JUGA:Polisi Sahabat Anak, Cegah Anak dari Predator

BACA JUGA:Stabilkan Harga, DKP Provinsi Bengkulu Rutin Gelar Penjualan Bahan Pangan Murah

“Karena ekonomi keluarga kami tidak mampu, jadi kakak saya (Yandri) menginap di mesjid, dan juga menjadi guru ngaji.

Soalnya mau sewa kosan orang tua kami tidak ada uang. Uang jasa mengajar mengaji juga jadi biaya tambahannya waktu sekolah,” ujar Siptin.

BACA JUGA:Keindahan dan Aktivitas Menarik di Gung Tangkuban Perahu

Setelah tamat SMA, Yandri yang merupakan putra ke empat dari tujuh bersaudara melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Bengkulu.

Ia masuk fakultas pertanian dengan mengambil jurusan peternakan. Saat kuliah, Yandri tidak mengandalkan uang orang tua untuk biaya kuliah dan biaya hidup.

Ia bekerja sebagai juru bayar listrik PLN. Dari pekerjaannya itu, Yandri bisa menghasilkan uang untuk biaya kuliah dan biaya hidup selama kuliah. 

BACA JUGA:Projek P5 Suara Demokrasi Pemilihan Ketua OSIS Periode 2024-2025

“Waktu kuliah (Yandri) sudah cari duit. Soalnya orang tua kami miskin, tidak ada uang untuk jaminan biaya kuliah,” sambung Siptin.

Setelah menyelesaikan kuliah tahun 1997/1998, Yandri berangkat ke Jakarta. Disitulah awal karir politiknya dimulai.

Ia bertemu dengan petinggi PAN seperti Hatta Rajasa, Amien Rais dan Zulkifli Hasan. Yandri sempat menjadi sopir dan pesuruh.

Namun berkat kecerdasan, ketekunan dan kemampuan bergaul yang mumpuni, Yandri diberi ruang untuk berkarir di politik. 

BACA JUGA:7 Gunung Bawah Laut Indonesia, Jika Meletus Bisa Sebabkan Tsunami, Ini Lokasinya

Tag
Share