Publik Menilai Kemungkinan PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo Makin Kuat

Kemungkinan bergabungnya partai politik selain Koalisi Indonesia Maju ke dalam pemerintahan Prabowo-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, JAKARTA - Pembahasan koalisi partai politik yang akan bergabung dalam pemerintahan Proabowo - Gibran belakangan ini seolah menjadi pembahasan yang seksi. Beberapa pihak berpendapat dan memprediksi kemungkinan kemungkinan bergabungnya partai politik selain Koalisi Indonesia Maju ke dalam pemerintahan Prabowo.

BACA JUGA:Distan Seluma Berharap Dana Pokir Dewan Untuk Alsintan

BACA JUGA:Legislatif dan Eksekutif Diingatkan Saling Dukung Bangun Bengkulu

Belakangan publik memprediksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) memiliki peluang cukup besar untuk bergabung. Penilaian publik ini setelah Ketua DPP PDIP, Puan Maharani membuka peluang pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dalam waktu dekat. Peristiwa ini berpotensi menjadi jembatan \PDIP bergabung pemerintahan selanjutnya.
Puan hanya menjawab singkat soal itu. Namun, dia berkata wacana pertemuan itu sama-sama diinginkan baik oleh Megawati maupun Prabowo.

BACA JUGA:Curug Nini, Wisata Alam Terindah di Cibalong Tasikmalaya, Benar Benar Beda

BACA JUGA:Curug Agung Gunung Galunggung, Destinasi Wisata Alam Yang Menyejukkan Jiwa

"Insyaallah," kata Puan di kompleks parlemen saat ditanya peluang partainya bergabung, Kamis (3/10).
Di tempat yang sama, Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus berujar bahwa pemerintahan Prabowo memerlukan bantuan.
"Pemerintahan yang baru ini perlu bantuan karena kondisi ekonomi politik kita tidaklah baik-baik saja," katanya.
Deddy mengatakan PDIP akan berusaha mendukung pemerintahan ke depan. Menurut dia pemerintah ke depan harus bisa menghadapi tantangan baik dari internal maupun eksternal.
"Ya kita pasti akan berusaha mendukung pemerintahan yang baru dibentuk ini agar semua tantangan yang ada maupun internal maupun global itu betul-betul bisa kasih karena ini lebih parah dari pada Covid," katanya. Lebih lanjut, Deddy menyebut pertemuan Prabowo-Megawati kemungkinan akan digelar sebelum pelantikan Presiden 20 Oktober.

BACA JUGA:Curug Dengdeng Cikatomas, Objek Wisata Alam Memukau di Tasikmalaya

BACA JUGA:Curug Badak Batu Hanoman, Air Terjun Eksotis dan Megah di Tasikmalaya

Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah memastikan pertemuan ketua umumnya nanti tak akan membahas soal kabinet. Menurut dia, temuan Mega dan Prabowo bukan pertemuan transaksional.
"Kalau soal koalisi itu pasti tidak akan dibahas karena pertemuan itu bukan pertemuan transaksional, gabung tidak gabung," katanya. Said berujar hingga saat ini belum ada pembicaraan di internal partainya soal sikap PDIP akan bergabung atau berada di luar kabinet. Termasuk nama-nama yang belakangan sempat menguat seperti Azwar Anas, Olly Dondokambey, hingga orang dekat Mega, Budi Gunawan. Megawati, lanjut dia, belum memberikan instruksi agar partai bergabung dengan pemerintah ke depan.

BACA JUGA:Wisata Alam Curug Cinulang, Air Terjun Terindah di Cicalengka Bandung

BACA JUGA:Curug Malela, Air Terjun Menawan di Bandung, Seperti Ini Penjelasannya

"Baik Pak BG, baik Pak Olly, Pak Anas tidak ada pembicaraan di internal partai dan tidak ada instruksi dari Ibu Ketum kita. Kita semua tegak lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum," katanya. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan