Pesona Candi Badut Malang, Lokasdinya di Desa Karangwidoro, Seperti Ini Sejarahnya

Kamis 05 Sep 2024 - 09:02 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Candi Badut dibangun pada tahun 760 Masehi, menjadikannya sebagai candi tertua di Jawa Timur.

Nama "Badut" berasal dari bahasa Sansekerta, "Badi," yang berarti "sorot bintang" atau "cahaya bintang."

Sejarah Candi Badut sangat erat kaitannya dengan Prasasti Dinoyo yang ditemukan di daerah Merjosari.

Prasasti berbahasa Sansekerta dan berhuruf Jawa kuno ini bertanggal tahun 682 Saka atau 760 Masehi, dan menceritakan tentang Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan.

BACA JUGA:Candi Ngawen Muntilan, Candi Budha Peninggalan Kerajaan Medang Yang Terlupakan

Reruntuhan Candi Badut pertama kali ditemukan oleh seorang warga Belanda bernama Mauren Breer pada tahun 1921, berupa gundukan tanah dan batu.

Setelah laporan tersebut, pemugaran dilakukan dari tahun 1923 hingga 1926 oleh Jawatan Kepurbakalaan Pemerintah Hindia Belanda.

Candi ini juga mengalami pemugaran tambahan pada tahun 1990 untuk memperkuat struktur pondasinya.

BACA JUGA:Candi Jago, Peninggalan Kerajaan Singosari, Dibangun Untuk Menghormati Raja

Candi Badut menghadap ke arah barat dan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 11 meter x 11 meter.

Candi ini terdiri dari satu candi utama dan tiga candi perwara, meskipun candi perwara lainnya telah runtuh, dan salah satunya hanya menyisakan pondasinya.

Di area tangga candi, terdapat sepasang Makara, yaitu naga laut mitologi dalam ajaran Hindu. Di sisi barat atau depan candi, terdapat tangga dengan lengkungan di ujungnya yang dihiasi naga.

BACA JUGA:Goa Selomangleng, Salah Satu Tempat Wisata Menarik di Kediri, Seperti ini Penjelasannya

Di ruang utama candi terdapat Lingga dan Yoni, simbol Siwa dan Parwati, meskipun keduanya sudah tidak utuh.

Di sisi kanan dan kiri ambang pintu masuk terdapat relung-relung yang dulunya menempatkan arca, seperti Arca Mahakala dan Nandi, namun arca-arca tersebut tidak lagi ada.

Di kedua sisi tangga, baik di utara maupun selatan, terdapat hiasan ornamen burung yang berdiri di atas bunga teratai.

BACA JUGA:Candi Tondowongso, Situs Kerajaan Kediri Kuno yang Terlupakan, Kondisinya Memilukan

Seperti kebanyakan candi di Jawa Timur, setiap sisi badan candi memiliki relung-relung untuk menempatkan arca.

Di relung selatan terdapat Arca Agastya, sedangkan di relung timur terdapat Arca Ganesa.

Hanya relung di sebelah utara yang masih menyimpan arca, yaitu Arca Durga dan Aramadini. (**)

Kategori :