BINTUHAN - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kaur kembali menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) pencak silat dan seni yang diselenggarakan di taman Bineka Kecamatan Kaur Selatan, Jum’at (10/11). Tercatat 180 pedekar akan bertarung dalam kegiatan itu.
Kegiatan dibuka Asisten II Pemkab Kaur Perekonomian dan Pembangunan Kastilon Sirad S.Sos. Dalam sambutanya, ia berpesan kepada para peserta untuk selalu bersaing secara sportif dan menjadikan kegiatan ini sebagai cara dalam mencari bibit atlet silat yang terbaik. “Harapan kita pencak silat ini lebih dikembangkan lagi di Kaur ini, karena pencak silat ini adalah warisan leluhur kita dulu,” kata Kastilon dalam sambutanya,Jum’at (10/11).
Pencak silat merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Kedepan budaya ini dapat dilestarikan dengan baik, khususnya silat tradisional. Sebab saat ini pencak silat tradisional di setiap daerah mulai hilang ditelan zaman. “Mari kita lestarikan kebudayaan asli bangsa Indonesia, sebab pencak silat ini merupakan jati diri bangsa kita, dan perlu di jaga dengan baik, karena ini adalah peninggalan para leluhur,” terangnya.
Sementara itu, Ketua IPSI Provinsi Bengkulu, Hopalara S.Pd mengatakan, dalam Kejurda pencak silat dan seni ini dikuti sebanyak 180 pendekar dari 8 perguruan silat se-Kabupaten Kaur ditambah 1 perguruan silat dari Bengkulu Selatan yakni Tapak Suci. Para pendekar ini akan bersaing menjadi yang terbaik pada Kejurda tahun 2023 ini. “Kejuaraan ini bertujuan memberi wadah kepada setiap perguruan pencak silat di wilayah Kabupaten Kaur untuk mengembangkan bakat dan potensi para atletnya,”terangnya.
Kategori yang dilombakan yakni kelas A-I (pria) kelas A-E (wanita), pencak silat seni dewasa tunggal, ganda dan beregu, dan pencak silat seni remaja tunggal, ganda, dan beregu. “Kegiatan ini kita gelar selama tiga hari mulai dari tanggal 10-13 November. Untuk pemenangnya nanti akan kita berikan uang pembinaan dan tropi,” jelasnya. (jul)