BINTUHAN - Cuaca tak menentu terjadi di penghujung tahun ini, diprediksi meningkatkan kelembaban udara meningkat. Kondisi ini dapat memicu percepatan perkembang biakan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus penular dengue penyebab terjadinya demam berdarah dengue (DBD).
Untuk mengantisipasi penularan DBD, Dinas Kesehatan Kaur mengimbau masyarakat agar rutin melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk. Melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ini, mata rantai siklus perkembang biakan nyamuk penyebab DBD menjadi terputus. “Musim hujan ini rawan DBD, untuk itu kita minta warga dapat mencegah penyebaran DBD,” kata PLT Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur Yasman Sarul, M.Pd, Rabu (26/12). Dikatakannya, gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) efektif memutus mata rantai penyebaran DBD dibandingkan dengan pengasapan atau fogging. Sebab populasi jentik-jentik nyamuk aedes aegefty atau nyamuk pembawa virus DBD berkembang di air kolam, bak mandi, drainase dan tempat lainnya. Sedangkan, tambahnya pengasapan fogging hanya nyamuk dewasa saja yang mati. Untuk itu ia mengajak masyarakat agar membudayakan gerakan lingkungan dengan melakukan PSN juga pemberian abate. “Mari kita menjaga kebersihan dilingkungan masing-masing, agar terhindar dari penyakit DBD,” terangnya. Ditambahkannya, kondisi cuaca saat ini bisa membuat nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang. Maka itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai akan menjalarnya penyakit DBD, dan juga tidak kalah pentingnya dengan melakukan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur. "DBD rentan sekali terjadi dengan cuaca ekstrem, kami himbau masyarakat waspada dan melakukan pola hidup sehat, dan tentunya tak bosan-bosan memeriksa kesehatan bila ada gejala,” ujarnya. (jul)
Kategori :