DBD di Seluma Capai 346 Kasus, Ispa 11.593 Kasus

Selasa 19 Nov 2024 - 19:33 WIB
Reporter : Fauzan
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma sampai pertengahan November 2024 ini mencatat Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)  mencapai 346 kasus.

Sementara kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebanyak 11.593 kasus.

BACA JUGA:Polisi Bekuk 3 Tersangka Pencurian Besi, 2 Pelaku Masuk DPO

Untuk penderita DBD ini terus mengalami peningkatan. Karena Oktober lalu jumlah warga yang positif DBD hanya tercatat 339 kasus.

Meningkatnya penderita DBD ini disebabkan musim hujan yang sedang berlangsung. Sehingga membuat nyamuk penyebab DBD lebih mudah berkembang biak.

“Untuk kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Seluma. Dari seluruh laporan yang kami terima sampai awal November ada 346 kasus,” tegas Kepala Dinkes Seluma Rudi Syawaludin didampingi  Kabid P2P Masda kepada wartawan.

BACA JUGA:Sudah Sering Terjadi, Tapi Penipu di Media Sosial Masih Berhasil Kecoh Korban, Kok Bisa?

Berdasarkan laporan yang diterima, kasus didominasi wilayah faskes Puskesmas Kelurahan Pajar Bulan yang mencapai 75 Kasus, dan diikuti Puskesmas Kembang Mumpo sebanyak 65 kasus.

“Paling banyak di Puskesmas Pajar Bulan Kecamatan Semidang Alas Maras,” ungkap Masda.

Sementara,  penyakit  ISPA menjadi perhatian serius sampai saat ini sudah mencapai 11.593 kasus didominasi daerah yang berdekatan dengan pabrik.

BACA JUGA:Konflik Nelayan, DPRD Kaur Siap Perjuangkan Perda yang Jamin Aktivitas Nelayan

Tertinggi saat ini di Desa Cahaya Negeri  Kecamatan Sukaraja. Mencapai 1.921 kasus, Desa Dermayu 1.854 kasus dan Desa Renah Gajah Mati  (RGM) Kecamatan Semidang Alas (SA) sebanyak 1.473 kasus.

Dijelaskannya untuk aktivitas masyarakat yang dekat dengan pabrik harus menggunakan masker, minum air putih yang banyak serta jaga pola makan. Karena penyebab utama ISPA adalah debu dan asap.

BACA JUGA:Dijanjikan Voucher Pulsa dan Kosmetik, Paman Gagahi Keponakan Sendiri

“Untuk ISPA saat ini sebanyak 11.593.  Didominasi daerah yang berdekatan dengan pabrik, kemungkinan penyebabnya debu dan asap pabrik,” pungkasnya. (rwf)

Kategori :